CARA MENGETAHUI JENIS SABLON KAOS DISTRO YANG DI GUNAKAN











KAOS DISTRO : Selain bahan kainnya, apa lagi yang masuk dalam pertimbangan Anda saat akan membeli kaos? Warna, ukuran, merk, desain, atau sablonnya? Setiap orang pasti memiliki penilaian sendiri mengenai kaos yang cocok untuknya. Tapi jangan lupa dengan jenis sablon kaosnya, karena tak jarang jenis sablon bisa membuat Anda tidak nyaman memakain kaos.
CARA MENGETAHUI JENIS SABLON KAOS DISTRO YANG DI GUNAKAN


Ada banyak jenis sablon kaos yang umum dipakai dan secara garis besar, jenis sablon ada yang water based, oil based, atau polyflex. . Seperti jenis bahan kain, jenis sablon juga dapat mempengaruhi kenyamanan saat digunakan. Lalu apa saja jenis sablon yang ada dipasaran?

Sablon DTG (Direct-To-Garment)

Jenis sablon ini menggunakan mesin cetak digital (Direct-To-Garment) yang bisa memproduksi kaos satuan maupun partai besar. Layaknya printer kertas, mesin sablon digital ini dapat mencetak desain langsung di atas kaos tanpa transfer paper. Hasil cetak sablon DTG bisa bergantung pada merk tinta sablon dan mesin cetaknya.
Sablon DTG


Karakteristik dari sablon DTG adalah hasilnya tajam, warna merata, tinta meresap ke dalam bahan kain, kaos tetap terasa lembut, tidak mudah luntur, dan hasil cetakan tahan lama. Jenis sablon ini termasuk water based karena tinta yang digunakan berbahan dasar air. Tapi untuk beberapa merk tinta, ada juga yang oil based. Jenis sablon DTG saat ini cukup terkenal karena banyak konsumen yang ingin cetak kaos satuan dengan desain sendiri.

Sablon Rubber

Jenis sablon rubber ini akan menghasilkan tekstur elastis yang menutupi serat kain. Karena tingkat kepekatannya tinggi, jenis sablon ini lebih sering diterapkan untuk kaos berwarna gelap. Tidak hanya dimanfaatkan sebagai sablon utama, sablon rubber juga sering digunakan sabegai layer base atau campuran jenis sablon lain.

Sablon Rubber

Sablon rubber adalah jenis sablon paling umum dan banyak dipakai untuk bikin sablon kaos distro, baju anak, polo, raglan, tank top hingga jaket. Warnanya yang variatif, mudah didapat dan pengaplikasiannya yang mudah membuat jenis sablon rubber relatif murah.

Namun kekurangannya, jenis sablon yang satu ini sebaiknya tidak disetrika karena bisa rusak bila suhunya yang terlalu panas. Selain itu, jenis sablon rubber akan membuat serat kain tertutup sehingga mengurangi daya serap airnya apabila hasil cetaknya teralu tebal.

Sablon Plastisol

Jenis sablon ini memakai minyak atau PVC sebagai bahan dasarnya. Keunggulan jenis sablon plastisol adalah daya rekatnya sangat kuat dan bisa mencetak dot atau raster berukuran kecil. Hasil sablonnya harus dikeringkan pada ruangan bersuhu lebih dari 160 derajat celsius agar hasil cetaknya lebih awet. Sehingga dibutuhkan peralatan khusus, sebagai media pengeringnya. Dengan kelebihan dan kerumitan prosesnya, wajar bila harga sablon kaos yang satu ini agak mahal.


Walau begitu, sablon plastisol juga banyak dipakai untuk pembuatan kaos distro, kaos raglan, baju tank top, polo hingga beberapa jenis jaket. Jenis sablon plastisol juga bisa dibuat dengan permukaan halus atau kasar tergantung pada proses finishing yang diinginkan. Mayoritas kaos desain metal atau tengkorak menggunakan sablon plastisol dengan tekstur kasar.

Sablon Discharge


Tehnik sablon menggunakan discharge dikenal juga dengan tehnik cabut warna. Jenis sablon ini paling bagus diaplikasikan dengan bahan kain berwarna gelap. Hasil cetaknya akan memberi kesan alami seakan-akan desainnya merupakan motif asli dari kain. Tapi tehnik cabut warna hanya cocok untuk bahan kain dengan konsentrasi katun yang tinggi. Sablon discharge juga sulit diaplikasikan pada warna kain hijau, biru, dan ungu.
Sablon Discharge


Pengaplikasian jenis sablon ini tidak semudah jenis sablon lain, karena hanya optimal pada bahan katun saja. Jadi mayoritas penggunaannya terbatas pada pembuatan kaos, raglan, tank top, dan kaos polo saja. Selain itu, tehnik cabut warna tidak cocok untuk mencetak desain yang terlalu detail atau desain full print.

Sablon Glow in the Dark

Keistimewaan jenis sablon ini adalah bisa bersinar di tempat gelap. Bahan dasarnya bisa menggunakan sablon rubber atau plastisol yang dicampur dengan fosfor agar terlihat menyala dalam gelap. Jenis sablon ini bisa terlihat semakin bagus saat dikombinasikan dengan jenis sablon lainnya, sehingga memunculkan keunikan dari desain yang dicetak.
Sablon Glow in the Dark


Harga cetakk sablon glow in the dark memang agak mahal karena perlu campuran tambahan. Umumnya jenis sablon ini dipakai untuk safety jacket atau jaket motor. Tapi banyak juga yang membuat kaos dengan sablon glow in the dark.

Sablon Glitter

Jenis sablon lain yang bisa menyala dalam gelap. Berbeda dengan sablon glow in the dark, sablon glitter lebih cocok disebut 'mengkilap'. Disebut mengkilap karena hasil cetak sablonnya yang akan terlihat memantulkan cahaya, seperti serpihan kaca. Jenis sablon glitter cocok untuk diaplikasikan pada warna desain yang mencolok.
Sablon Glitter


Glitter ada 2 jenis, menggunakan tinta glitter dan vinyl glitter. Untuk sablon kaos direkomendasikan memakai vinyl glitter agar hasilnya lebih menarik. Sablon glitter jg bisa dikombinasikan dengan jenis sablon lain, seeprti sablon rubber, sablon plastiso, sablon foam atau sablon pigment. Jenis sablon ini umumnya dipakai untuk menyablon kaos, topi atau jaket.

Sablon Flocking / Beludru

Jenis sablon ini menambahkan bahan beledru pada lapisan atasnya dengan perekat khusus, sehingga menghasilkan permukaan timbul dan sedikit tekstur berbulu. Saat ini banyak distro yang mengaplikasikan desain simple yang dicetak dengan jenis sablon ini. Hasil cetaknya memang akan terlihat lebih elegan dan eksklusif.

Sablon Flocking

Terdapat dua tipe sablon flocking, ada yang berupa bubuk dan lembaran. Umumnya tempat sablon kaos murah menggunakan sablon bubuk karena penggunaannya lebih mudah. Untuk sablon flocking lembaran perlu penanganan khusus dan alat press yang bagus agar sablon flocking bisa merekat kuat dan tahan lama.

Sablon High Density (HD)

Jenis sablon yang hasil cetaknya terasa timbul atau 3D. Proses pengerjaannya sama dengan tipe sablon biasa, tapi screen atau stencilnya dibuat lebih tebal. Dengan screen yang lebih tebal, hasil cetak sablon akan lebih tebal dan menonjol, serta tepian sablon yang tajam. Sablon HD akan lebih optimal jika dikombinasikan dengan sablon rubber.

Sablon High Density

Jenis sablon HD cocok untu kmencetak tulisan atau logo sederhana agar memberi image yang kuat.Namun, kekurangan sablon HD cukup banyak, yaitu:

Sulit jika dipakai untuk menyablon desain full colour. Optimalnya desain yang dicetak tidak lebih dari 2 warna.
Termasuk jenis sablon yang tidak boleh disikat dan disetrika.
Sebaiknya hanya untuk desain yang berdimensi kecil, karena jika terlalu besar akan mengurangi kenyamanan
Karena sifatnya yang menutup serat kain, jenis sablon ini juga mengurangi daya serap kain.

Sablon Foam / Puff

Sama seperti sablon high density dan flocking, jenis sablon foam juga bisa berbentuk 3D atau timbul. Tapi bedanya, jenis sablon foam tekstur permukannya lebih kasar dan berbentuk seperti menggelembung. Tehnik sablonnya pun berbeda, tinta puff yang dipakai akan dipanaskan menggunakan pipa agar mengembang dan timbul. Tinta puff untuk sablon foam ada 2 jenis, menggunakan underbase atau sablon plastisol.

Sablon Foam

Kekurangan sablon foam adalah warna hasil cetaknya akan turun, akibat proses pemanasan dan pengembangan tinta sablon. Semakin dibuat timbul dan mengembang, maka warna yang dihasilkan akan semakin turun. Jadi dalam penyablonannya, perlu perhitungan dan ketelitian agar hasil cetak sablon tidak mengecewakan.

Jenis sablon foam banyak dipakai untuk menyablon kaos, raglan, topi, jaket hoodie, dan sweater. Tapi sablon foam kurang cocok jika diaplikasikan dengan bahan kain spandek.

Sablon Super White (S/W)

Tidak seperti namanya Super White, jenis sablon ini justru memiliki pantone warna yang tidak terlalu solid. Tapi justru disirulah keunikannya. Sablon Super White banyak dipakai oleh distro yang mengusung tema vintage atau old school. Pasalnya, warna yang dihasilkan akan terkesan pudar/luntur/turun sehingga memberi kesan vintage. Contohnya jika mencetak tinta putih pada bahan kain warna hitam, hasil cetaknya tidak akan putih susu, tapi terkesan putih gading atau semi kuning.
Sablon Super White


Jenis sablon ini termasuk water based sehingga tintanya akan menyerap ke dalam serat kain. Teksturnya lembut dan akan mengikuti permukaan kain. Kelebihan lainnya, jenis sablon ini dapat disetrika walau pada area cetak sablonnya tanpa takut rusak.

Sablon Pigment

Jenis sablon ini sangat cocok diaplikasikan pada kain berwarna terang. Sablon pigment berbahan dasar air sehingga bisa menyerap secara maksimal ke dalam serat kain. Sayangnya, saat diterapkan pada kaos berwarna gelap, warna bahan akan lebih dominan daripada warna sablonnya.
Sablon Pigment


Sablon Foil

Jenis sablon yang hasil cetaknya berwarna mengkilap. Proses sablonnya memang agak sulit dibanding jenis sablon lain, karena perlu beberapa proses pembuatan. Sebelum disablon, kaos harus diberi lapisan lem, kemudian ditimpa dengan kertas foil yang di press dalam suhu panas. Selain di kaos, tehnik sablon foil juga bisa dipakai untuk cetak kartu nama, kartu undangan, atau barang berbahan dasar kertas lainnya.

Sablon Foil

Kekurangan sablon foil selain pada proses penyablonannya, jeni sablon ini juga tidak cocok untuk mencetak desain yang rumit dan detail. Sablon foil berkualitas rendah juga tidak tahan lama dan mudah rusak saat dicuci. Padahal harga sablon foil cukup mahal

Sablon Print and Cut / Polyflex

Jenis sablon yang tehnik penyablonannya paling beda, mungkin lebih mirip stiker print and cut dibanding sablon. Polyflex atau yang lebih dikenal dengan tehnik print and cut. Menggunakan bahan polyflex yang dipotong sesuai pola desain, lalu ditempel pada bahan kain dengan bantuan heat press.
Sablon Print and Cut


Saat ini polyflex paling banyak dipakai untuk mencetak nama dan nomer pada baju jersey olahraga, umumnya jesery sepak bola dan jersey basket. Hasil cetak menggunakan polyflex terbilang bagus dengan permukaan licin dan tahan lama. Proses pembuatannya juga lebih mudah dan cepat dibanding jenis sablon lain.



Hanya saja, tehnik print and cut ini harganya cukup mahal. Tidak bisa diaplikasikan untuk desain yang rumit, detail, dan banyak warna. Semakin banyak warna, maka semakin mahal juga harga cetaknya.
Post a Comment (0)
Previous Post Next Post