KAOS DISTRO : Halo semuanya, disini kami ingin sharing mengenai jenis-jenis tinta sablon yang perlu kalian ketahui. Banyak jenis tinta yang dapat digunakan untuk sablon kaos. Setiap jenis bahan sablon memiliki kelebihan dan kekurangna masing-masing. Sablon pada dasarnya menggunakan bahan Tinta sablon tersedia dalam berbagai macam jenis. Masing-masing memiliki karakteristik dan aplikasi penggunaan yang khusus. Masing-masing tinta sablon dibuat untuk dapat disablonkan ke satu atau beberapa jenis bahan tertentu, seperti misalnya; tinta plastik tentunya khusus digunakan untuk menyablon diatas bahan-bahan plastik.
Berikut ini adalah beberapa jenis tinta yang dapat kita temui
di pasaran dan aplikasi penggunaannya :
Tinta
waterbase / Basis Air
Tinta Rubber / karet /
GL : digunakan untuk
sablon diatas bahan textile, terutama di bahan kaos. Memiliki karakteristik
seperti karet yang dapat melar bila ditarik. Tinta rubber banyak sekali
tersedia dalam berbagai macam kualitas. Tinta rubber yang bagus dapat kita
kenali dari daya tutupnya, hasil sablonannya apakah lembut atau kasar, dan juga
tingkat elastisitasnya ( apakah bila ditarik dia akan melar dan tidak retak ).
Rubber Transparant : merupakan tinta rubber yang memiliki
karakteristik transparansi, sehingga dapat digunakan dalam proses sablon
separasi ( tumpuk 4 warna ) karena sifatnya yang transparan, sehingga lapisan
warna atas dapat depengaruhi oleh lapisan warna yang ada dibawahnya.
Tinta Extender / Medium
: digunakan untuk
sablon diatas bahan textile, terutama di bahan kaos. Memiliki karakteristik
transparansi / bening, sehingga tidak dapat digunakan pada bahan kain yang
berwarna gelap. Jenis tinta ini memiliki permukaan yang halus bila kita sentuh,
karena dia dapat menyerap ke pori – pori kain dengan baik. Tinta extender dapat
juga digunakan untuk menyablon dengan teknik separasi ( tumpuk 4 warna ).
Tinta Soft White : digunakan untuk sablon diatas bahan
textile, terutama di bahan kaos. Pada awalnya tinta jenis ini digunakan untuk
menghasilkan efek vintage atau grunge yang samar – samar, karena
karakteristiknya yang halus namun dapat disablonkan ke bahan berwarna gelap.
Namun akhir-akhir ini softwhite juga banyak digunakan untuk sablon kaos yang
menggunakan teknik raster ( gambar gradasi ), yang biasanya cukup sulit untuk
diperoleh saat menggunakan tinta jenis rubber. Tinta softwhite, memiliki
karakteristik warna putih yang soft sesuai dengan namanya, jadi jangan berharap
untuk mendapatkan warna putih tebal bila hendak menggunakan tinta jenis ini.
Tinta Foaming : sering juga disebut dengan tinta
timbul / busa, karena karakteristik tinta ini yang dapat mengembang bila
terkena press panas. Digunakan untuk menghasilkan efek timbul / foaming pada
sablonan diatas bahan textile / kaos.
Tinta Metalic : umtuk menghasilkan warna emas atau
silver, maka diperlukan tinta jenis metalic. Tinta metalic terdiri dari 2
komponen, yaitu : binder metalic dan serbuk metalic. Sebaiknya keduanya
dicampur pada saat hendak menyablon ( dadakan ) untuk bisa mendapatkan hasil
yang lebih cemerlang, karena tinta jenis ini bisa mengalami proses oksidasi,
yaitu proses perubahan warna kearah yang lebih gelap.
Tinta Special
Effect – untuk textile / kain
Tinta Discharge ( cabut
warna ) : tinta
jenis ini memiliki efek khusus yang dapat mencabut/ menghilangkan warna pada
kain katun. Sebagaimana yang kita ketahui, kain katun yang berwarna-warni
sebenarnya telah melewati proses pencelupan warna. Tinta discharge dapat
digunakan untuk menghilangkan kembali pewarna yang sudah menempel di benang
kain, sehingga mengembalikan warna benang kain itu ke warna asalnya ( bila
warna benang putih maka hasil cabut warna akan terlihat putih kembali ). Dengan
teknik sablon, maka tinta discharge bisa menghasilkan sebuah efek yang menawan,
karena hanya bidang yang disablon saja yang akan menghasilkan efek pencabutan
warna, sehingga tekstur dan warna yang dihasilkan seperti menyatu dengan bahan
kain ( karena memang demikian ).
Tinta Glitter
- Via Andalas Clhoting
Tinta Glitters : sebenarnya tidak tepat bila disebut
tinta karena merupakan campuran dari lem glitters dan serbuk glitters itu
sendiri. Tinta glitters menghasilkan efek gemerlap sesuai dengan jenis glitters
yang digunakan. Beberapa jenis efek glitters yang dapat anda temui di pasaran,
diantaranya adalah ; glitters metalic, glitters rainbow, glitters hologram,
glitters hexagon, dsb. Ada dua cara untuk menyablon dengan tinta glitters.
Pertama, disablon dengan dicampurkan bersama lemnya ( menggunakan kain screen
yang sangat kasar : T-12 SL ). Kedua, dengan menyablonkan terlebih dahulu lem
glitters, kemudian glitters tersebut ditaburkan ke atas sablonan lem yang masih
basah ( bisa menggunakan kain screen dengan ukuran standart untuk menyablonkan
lemnya, mis : T-48 / T-54 ).
Elastic Binder : merupakan tinta / binder yang
berkarakteristik sangat lentur. Dapat digunakan untuk menyablon diatas kain
yang berpori – pori kasar atau lentur, seperti ; kain sweater, kain spandex,
kain rajut, dsb.
Tinta Plastisol : tinta plastisol sebenarnya tidak
dapat digolongkan dalam kategori tinta waterbase karena merupakan tinta
berbasis minyak / oilbase. Tinta jenis ini memiliki berbagai keunggulan
dibandingkan dengan tinta jenis waterbase untuk textile lainnya, diantaranya ;
tidak mudah kering di screen, daya tutup yang sangat baik, bisa dibuat tebal
sekali sehingga menghasilkan efek timbul yang sangat kentara, dsb. Sayangnya,
tinta plastisol ini memerlukan peralatan yang cukup mahal untuk proses
pengeringannya, seperti ; mesin conveyor curing dan flash curing yang berharga
jutaan hingga puluhan juta untuk memilikinya. Tinta plastisol sendiri juga bisa
dibagi menjadi beberapa jenis, seperti ; all purpose Ink, High Opacity, High
Density Plastisol, Cork Base, Natural Suade, dsb. Salah satu kelemahan dari
tinta plastisol ini adalah hasil sablonannya tidak bisa di setrika atau di dry
clean karena bisa membuatnya rusak / meleleh.
Foil Transfer : sama seperti glitters, foil transfer
bukanlah tinta sablon, karena terdiri dari lem foil dan kertas foil sebagai
penghasil efeknya. Teknik sablonnya sederhana, anda hanya perlu menyablonkan
lem foil sesuai gambar yang ingin ada beri efek foil, lalu tempelkan potongan
kertas foil ke atas lem yang sudah mengering dan lakukan heat press atau cold
press untuk transfer efeknya.
Flocking : merupakan sebuah efek beludru yang
dapat kita dapatkan dengan cara transfer atau dengan meniupkan serbuk beludru
keatas lem flocking yang sudah mengering ( dengan bantuan mesin magnetik blower
). Sebagai pemula, bila anda ingin mencoba efek ini, maka lebih baik dengan
menggunakan teknik transfer, yaitu dengan membeli flocking paper siap pakai,
karena mesin magnetik blower berharga cukup mahal, sehingga investasi yang
perlu anda keluarkan cukup besar.
Tinta Glow in the Dark
: tinta ini punya
efek bercahaya saat di tempat gelap. Sebenarnya tinta ini merupakan campuran
antara serbuk fosfor yang mampu menyerap cahaya dan memendarkannya kembali
saatgelap ( efeknya dalam waktu terbatas ) dengan tinta yang berkarakteristik
transparant, seperti misalnya : rubber transparant atau tinta extender. Tinta
jenis ini hanya dapat menghasilkan efek yang baik diatas warna terang, sehingga
bila hendak disablonkan di atas kain berwarna gelap, maka perlu dilakukan
underbase ( dasaran ) berwarna terang terlebih dulu.
Crack Binder : tinta jenis ini dapat menghasilkan
efek retakan yang natural, sangat menawan bila anda hendak menyablon dengan
tema vintage atau grunge.
Tinta Basis
Minyak / Solvent Base
Tinta PVC : untuk menyablon diatas bahan/media ;
kertas, mika, PVC, acrilyc, kulit sintetis, kayu, dll. Menggunakan minyak
pencampur M 3 sebagai pengencer ( solvent ) dan pembersihnya. Tinta PVC mudah
untuk digunakan karena tidak mudah kering di screen.
Tinta Polymate : untuk menyablon diatas bahan/media ;
plastik PP, PE, atau HDPE ( Kresek ). Menggunakan minyak pencampur M 4 sebagai
pengencer ( solvent ) dan pembersihnya. Tinta polymate perlu diproses terlebih
dahulu sebelum digunakan untuk menyablon, karena tinta yang baru dibeli
biasanya sangat cepat mengering di atas screen. Sebelum digunakan, tinta
polymate dicampur dengan M 4 secukupnya dan dibiarkan dalam keadaan tutup
kaleng terbuka untuk beberapa lama ( kurang lebih 20 – 24 jam ), bila sempat
sesekali aduk kembali dan tambahkan M 4. Setelah tinta agak mengental, maka
dapat segera digunakan dengan nyaman untuk menyablon ( tidak cepat kering ).
Tinta Polytuff : mirip dengan tinta polymate, namun
dengan minyak pencampur therfin sebagai pengencer ( solvent ) dan pembersihnya.
Biasanya digunakan untuk menyablon karung plastik.
Tinta Nylon : untuk menyablon diatas bahan/ media
nylon atau kain polyester ( bahan tas ). Menggunakan minyak pencampur M 3
sebagai pengencer ( solvent ) dan pembersihnya. Tinta nylon mudah untuk
digunakan, dan terkadang memerlukan campuran catalyst ( penguat ) untuk bahan
nylon tertentu.
Tinta Heavy Duty /
Industrial : ada
banyak jenis tinta dalam kategori ini yang disesuaikan dengan kebutuhan dan
media yang akan di sablon seperti misalnya ; tinta untuk metal, kaca/ gelas,
keramik, hard plastik, coated metal, PS, ABS, dsb.
Tinta-tinta sablon yang disebutkan diatas sebenarnya hanya
mewakili beberapa saja dari jenis-jenis tinta sablon Kaos Distro yang ada di pasaran dan yang sering digunakan. Sebagai
pemula, adalah lebih baik untuk anda tidak memusingkan mengenai banyaknya
kategori tinta yang ada, karena seiring waktu dan banyaknya projek sablon yang
anda kerjakan akan membantu meningkatkan pengetahuan anda akan jenis tinta yang
cocok untuk digunakan pada projek yang akan anda kerjakan nantinya.